Kita, orang Indonesia, sudah
terbiasa dibayar murah. Harga jasa kita murah. Barang serba murah dan lain
sebagainya. Itulah yang membuat kita terlena "Yah ndak apa-apa lah yang
penting rejeki". Sebuah salah kaprah terbesar menurut saya.Kita jadi
terlena dengan hidup yang gitu saja dan nggak
naik-naik. Bahkan saat tenggorokan dan perut terasa mulai cekak kita tak mau
membela diri. Mau saja dibayar segitu.
Menjadikan kita pribadi yang bermental hidup kaya dan nggak mau dibayar murah itulah sudah keharusan. Bukan apa,kita harus kaya. Tuntut apabila kita merasa cekak dalam kehidupan. Kerja 6 jam sampai 8 jam atau lebih hanya dibayar upah 50.000. Padahal hasil karya yang dihasilkan anda sudah berapa potong.
Hitunglah karya anda 1 kalau bikin sendiri untung 5000. Jika dikali 100 pcs perhari maka seharusnya anda bisa dibayar 500.000 perhari. Mau saja kita dibayar rendah dan menyerahkan tenaga kita begitu saja. Kenapa kita tak berupaya untuk menaikkan taraf kehidupan kita sendiri dengan membuka peluang?
Menjadikan kita pribadi yang bermental hidup kaya dan nggak mau dibayar murah itulah sudah keharusan. Bukan apa,kita harus kaya. Tuntut apabila kita merasa cekak dalam kehidupan. Kerja 6 jam sampai 8 jam atau lebih hanya dibayar upah 50.000. Padahal hasil karya yang dihasilkan anda sudah berapa potong.
Hitunglah karya anda 1 kalau bikin sendiri untung 5000. Jika dikali 100 pcs perhari maka seharusnya anda bisa dibayar 500.000 perhari. Mau saja kita dibayar rendah dan menyerahkan tenaga kita begitu saja. Kenapa kita tak berupaya untuk menaikkan taraf kehidupan kita sendiri dengan membuka peluang?
Tak hanya contoh itu...misalnya
kita punya uang ingin membuka usaha. Selalu saja bilang "Saya usahanya
baru kecil-kecilan" hingga akhirnya usahanya kecil terus nggak
besar-besar.menciptakan mental hidup kaya seharusnya sudah ditanam sejak
awal,"Saya ingin membuat usaha besar.punya toko dan ini itu."
Kita juga
terbiasa mengkonsumsi makanan minuman bahkan baju yang tidak menciptakan atau
menaikkan derajat kita.Misal (maaf) beli gorengan 2000 dapat 3 biji. Minyaknya
sudah menghitam dan tidak higienis. Belum lagi membeli baju murah harga lower
namun kualitas bobrok juga. Sebenarnya mentalitas kita itu di mana. Tak
berpikirkah bahwa mengkonsumsi tersebut malah menjatuhkan hidup? Hidup tidak
sehat dan akhirnya miskin terus.
Saya tak hanya beralih pada
hidup kita, tapi juga pada pemerintah. Jika pemerintah ingin membangun negara
ini menjadi maju ..buatlah perundang-undangan, peraturan atau apalah itu yang
mengatur investor asing, investor dalam negeri untuk tidak membayar dengan
semena-mena. Jika tak sanggup membayar..jangan invest di Indonesia. Dan kita
jangan mau dibayar murah. Hitung-hitunglah. Begitupula perusahaan berkembang, usahalah
menaikkan tarif sedikit demi sedikit dan rasional juga bayar upah tenaga kerja.
Tak hanya itu...berhubungan dengan lingkungan hidup. Jika perusahaan itu
membuat limbah,pencemaran hingga kebakaran hutan. Buat peraturan denda berapa
sekian triliyun dan lain sebagainya. Belum lagi lahan hijau dijadikan industri
dan perumahan! Jangan mau dibayar murah. Bumi ini butuh diselamatkan bukan
dijajah. Inilah yang saya pikirkan,berupayalah untuk menjadi mental kaya. Baik
itu pemerintah atau pun hidup kita.Sekian~Dewi Sri Tunjungsari, seorang calon
Sarjana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang bercita-cita menjadi Professor
dengan berkuliah di Universitas Harvard dengan mengambil jurusan Leadership atau Manajemen.
Komentar
Posting Komentar
please ....add your coment....