Terima kasih kepada Marini, Sahabat saya. Tiba-tiba pulang dari kampus abis nganterin pesenan ditodong buat wawancara... Sebenernya ada penjabaran untung juga, tapi nggak dicantumin disini ya, karena dia salah persepsi dan lebay nulis nya ehe katanya biar doa. Di majalah tertulis 1,8 juta, nyatanya sih 700-800an dengan kisaran 100-200 rb perminggu. Alhamdulillah nggak apa-apa. moga doa ya mar.
Graduated Shop; Kado Sang Juara Muda
Apa yang
terlintas dibenak Anda ketika mendengar kata Graduation? Hal tersebut merupakan sebuah momen besar bagi
seseorang ketika berhasil mencapai gelar dalam pendidikannya. Hal itu sungguh
sangat membahagiakan. Terlebih jika bisa berbagi kebahagiaan dengan oranglain.
Ingin membuat
orang lain senang adalah hal utama yang melatarbelakangi gadis bertubuh tinggi
itu untuk membuat sebuah usaha di bidang pendidikan. Ketika wisuda, semua orang
akan merasa bahagia. Peluang wisuda tentu tidak disia-siakan oleh Dewi.
Banyaknya kesempatan untuk bisa berbisnis, membuatnya terpacu untuk bergerak
maju. Maka dari itu, Dewi berkeinginan untuk membuat sesuatu yang bisa
menghasilkan income dari hobinya.
Modal 4 Ribu Rupiah
Ada banyak hal
yang bisa dilakukan untuk mengembangkan hobi. Salah satunya adalah yang saat
ini dilakoni oleh Dewi Sri Tunjungsari. Gadis asal Tangerang ini memiliki hobi
mendesain gambar sejak lama. Maka dari itu ia berusaha untuk bisa mengembangkan
hobinya itu menjadi sebuah peluang bisnis.
Pada awalnya, ia
hanya bermodalkan nekat saja untuk bisa membuka sebuah peluang usaha. Sebagai
anak sulung, ia memiliki cita-cita untuk bisa menyekolahkan adiknya ke jenjang
yang lebih tinggi lagi. Ia juga berkeinginan untuk hidup mandiri dan tidak
menyusahkan orangtua. Maka dari itu, Dewi bertekad untuk membuka sebuah peluang
usaha untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
“Graduated Shop
adalah sebuah nama yang diplesetkan dari kata graduation. Namun karena graduation
terlalu khusus maka dinamakan Graduated Shop. Graduated berasal dari kata Grade
dan Education, di mana shop ini
khusus bagi yang bertingkat pendidikan seperti sekolah, sarjana, master,
doktor, dan sebagainya. Meskipun begitu, Graduated Shop ini juga menjual aneka
macar souvenir untuk berbagai kalangan dan acara. Souvenir pernikahan
misalnya,” tutur Dewi.
Ia pun mulai
aktif mengikuti workshop kewirausahaan di kampus-kampus untuk mencari investor
dan menjalin kerjasama dengan para pebisnis lainnya. Dengan semangat dan tak kenal
lelah, ia selalu menyempatkan waktu untuk mengurus bisnisnya di tengah
aktivitas padatnya sebagai tenaga pendidik.
“Modal awal saya
itu dulu Cuma 4000 Rupiah. Modal dulu digunakan untuk menyebar brosur kepada
konsumen. Dulu belum punya produk, makanya mencari teman yang mau dititipkan
dagangannya kepada saya. Tapi lama-lama saya membuat produk sendiri untuk Toko
Graduted saya,” tambahnya.
Kemudian ia
berpikir untuk bisa menciptakan sebuah produk sendiri yang bisa ia jual pada
tokonya tersebut. Atas kemauan sendiri, akhirnya ia mulai memberanikan diri
untuk mendesain gambar-gambar yang kemudian dibuat berbagai produk aneka
souvenir yang bernuansa graduated.
Produk yang
dijualnya saat ini adalah beraneka macam, mulai dari bingkai 2D, 3D, Scrapbook,
Mug Ukir Juara, Boneka Barbie Wisuda, Boneka Bear Wisuda, Bantal Wisuda, Pin, dan
masih banyak lagi produk souvenir bernuansa wisuda. Untuk mendapatkan
produk-produk tersebut, Dewi tidak sendiri, ia menjalin kerjasama dengan
beberapa entrepreneur untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Selain itu, para
konsumen bebas menentukan tipe desain sesuai yang diinginkan. Dewi selalu
menganggap jika pembeli adalah raja. Maka dari itu kepuasan konsumen menjadi
sebuah hal yang amat penting untuk pernah mengaladiutamakan. Sedapat mungkin
pesanan konsumen sesuai dengan apa yang diinginkan.
Jatuh Bangun, Itu Sudah Biasa!
Dalam kehidupan
sehari-hari, setiap manusia pasti pernah merasakan yang namanya jatuh bangun
dan perjuangan dalam mempertahankan sebuah usaha. Demikian pula yang dialami
oleh Dewi. Beberapa kali ia mengalami keterpurukan. Namun semua itu bukanlah
hal yang harus disesali. Jika harus menyerah pada keadaan, maka bukan usaha
namanya.
“Dalam
berbisnis, saya sering dihutangi oleh konsumen jika customer saya itu adalah teman
saya sendiri. Itu kadang yang membuat saya merasa sedih. Yah, tapi apa mau
dikata, yang penting mereka membayar hutang,” ujarnya sambil tertawa kecil.
Apapun yang
dilakukan harus disertai dengan kesabaran serta kerja keras yang
sungguh-sungguh. Apabila semua itu dapat dijalankan dengan baik, maka semuanya
akan berjalan dengan lancar. Yang penting gigih dan giat terhadap sesuatu yang
dijalankan serta fokus.
Segala sesuatu
pasti membutuhkan proses serta usaha. Tidak ada yang instan di dunia ini. Semua
ada jalannya masing-masing. Nah, untuk mendapatkan sebuah puncak keberhasilan
pasti harus melewati jalan yang berliku dan perjuangan yang tidak gampang.
“Saya kan juga
menjalin kerjasama dengan beberapa pengusaha lain, khususnya mereka yang juga
menyediakan produk graduated. Saya
juga sering meminta barang ke mereka. Tapi terkadang barang yang didapatkan
tidak sesuai harapan. Ada yang rusak bahkan. Hal itu sangat mengecewakan saya
tentunya. Hampir colapse saya
dibuatnya. Pusing pala barbie jadinya....” paparnya sambil menirukan gaya
pusing.
Namun, semua itu
merupakan bumbu-bumbu dalam berbisnis. Kejadian tersebut dapat dijadikan
pembelajaran berharga untuk bisa memajukan usahanya itu. Dari situ ia bisa
memahami jika berproses menjadi lebih baik itu merupakan sebuah hal yang
berharga.
Untuk memasarkan
produk-produknya, Dewi memanfaatkan media sosial sebagai aksesnya untuk
berjualan. Selain itu juga ia giat menyebar broses dan melakukan endorse ke berbagai pihak untuk
mengenalkan produk-produknya. “Hasilnya sih, Alhamdulillah lumayan ya,”
tambahnya lagi.
Keuntungan yang
didapatnya pun sudah dapat memenuhi kebutuhannya. Ia tak ingin menjadi anak
yang merepotkan orangtuanya saja. Walaupun itu berat, ia berusaha untuk bisa
menjadi mandiri dan menjadi contoh yang baik bagi adiknya nanti.
“Karena pada
dasarnya memang suka, jadi sangat menikmati kegiatan yang saya lakukan ini. Ya
bisnis ini. Pesanan tak hanya untuk acara wisuda saja. Souvenir pernikahan,
kami juga menyediakanya. Jadi komplit bagi mereka yang membutuhkan. Ini semua
sesuai keinginan konsumen saja. “
Usaha yang
dilakoni oleh Dewi masih tergolong baru dan baru seumur jagung. Meski demikian,
ia tetap bersemangat menjalankan bisnisnya ini. Pesanan yang datang kepadanya
hadir setiap minggu, bahkan setiap hari. Itu semua disyukuri Dewi.
Kisaran produk
ia jual mulai dari harga Rp 5000 sampai Rp 200.000 bahkan lebih. Tergantung
dari pesanan konsumen dan jenis produk yang diinginkan. Dewi sangat senang
dengan usahanya ini. Ia berharap suatu hari nanti bisa menjadi seorang pebisnis
wanita hebat dari usaha yang baru dirintisnya ini. *(Mar)
Komentar
Posting Komentar
please ....add your coment....